Dalam hal ini saya akan membahas salah satu contoh perubahan sosial di lingkungan tempat tinggal saya. Perubahan sosial yang dimaksud disini adalah perubahan yang terjadi pada seseorang atau suatu masyarakat, yang termasuk perubahan nilai-nilai sosial, sikap, dan pola perilaku dari orang atau kelompok masyarakat tersebut.
Saya mengambil contoh yaitu diri saya sendiri. Ketika saya masih kecil, orang tua saya membuat peraturan bahwa saya tidak boleh pulang malam ketika pergi atau bermain di luar rumah. Saya tidak boleh pulang lebih dari jam 8 malam. Itu merupakan salah satu nilai atau pola perilaku sosial yang terdapat di lingkungan tempat tinggal saya. Dan menurut saya aturan yang dibuat orang tua saya tersebut tujuannya sangat baik. Setiap orang tua pasti khawatir bila anaknya pergi ke luar rumah sampai larut malam, apalagi dengan umur yang bisa dibilang belum dewasa. Tetapi ketika saya sudah beranjak dewasa, ketika umur saya menginjak 17 tahun, orang tua saya mulai merubah peraturan tersebut. Orang tua saya memperbolehkan saya pulang larut malam, dan memberikan kepercayaan pada saya bahwa saya bisa menjaga diri sendiri karena mereka menganggap saya sudah dewasa.
Contoh kecil tersebut merupakan salah satu perubahan nilai sosial dalam masyarakat, khususnya di lingkungan keluarga saya. Pola perilaku atau nilai sosial yang ada akan berubah seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan pola pikir dari orang-orang tersebut, serta perkembangan zaman yang terjadi.
Tuesday, November 11, 2014
|
Saturday, October 4, 2014
|
My Biodata
Full
Name : Alfonsius Krisnanda
Nickname : Alfon
Gender : Male
Place,
Date of Birth : Jakarta, August 15th, 1996
Nationality : Indonesia
Marital
Status : Single
Religion :
Catholic
E-mail
Address : alfonsiuskrisnanda.ak@gmail.com
Educational Background
2002-2008 :
Maria Fransiska Elementary
School, Bekasi
2008-2011 : Pax
Ecclesia Junior High School, Bekasi
2011-2014 : Pax Patriae Senior
High School, Bekasi
2014-now : Gunadarma University
OMK Aloysius Gonzaga
Ketika saya duduk di bangku 1 SMA, saya tergabung dalam komunitas yang disebut OMK (Orang Muda Katolik) di lingkungan tempat saya tinggal, yaitu lingkungan Aloysius Gonzaga. OMK adalah komunitas khusus untuk remaja-remaja yang beragama Katolik yang terdiri dari usia 12-21 tahun. OMK lingkungan saya beranggotakan sekitar 30 orang. Lingkungan saya terbagi dalam 6 wilayah. Waktu itu saya menjabat sebagai koordinator wilayah 3, dan kakak saya menjabat sebagai ketua OMK.
Kegiatan yang sering kami lakukan adalah kami sering membuat acara untuk memperingati hari-hari besar umat Katolik, seperti ketika Paskah, Natal, dll. Kadang kami membuat kegiatan-kegiatan tersebut di luar kota seperti di Bogor, dan di tempat-tempat rekreasi lainnya untuk membuat suasana lebih menarik. Tapi terkadang kami juga mengadakan acara di sekitar tempat tinggal kami. OMK Aloysius Gonzaga mengadakan rapat rutin setiap 1 bulan sekali untuk memicarakan kegiatan yang akan dilaksanakan, atau hanya untuk sekedar kumpul-kumpul saja. Kami juga selalu mengadakan misa bulanan di rumah umat secara bergiliran. Selain itu, ketika bulan Mei dan Oktober diadakan kegiatan doa Rosario bersama setiap harinya.
Kendala atau konflik yang sering terjadi dalam organisasi saya adalah keterbatasan dana dan kurangnya partisipasi dari beberapa pengurus dalam mengikuti rapat. Banyak dari antara para pengurus yang malas jika disuruh untuk mengikuti rapat, dengan alasan yang beragam. Konflik itu sangat sering terjadi dalam organisasi saya. Selain itu juga masalah dana. Kami sering kekurangan dana dalam mengadakan kegiatan-kegiatan. Dalam hal kekurangan dana, kami mengatasinya dengan mencari donatur-donatur yang ada dalam lingkungan Aloysius Gonzaga. karena banyak dari umat kami yang mampu untuk memberikan bantuan dana. Kalau untuk masalah partisipasi mengikuti rapat, kami mengatasinya dengan membuat rapat tersebut menjadi lebih menarik sehingga para pengurus yang tadinya malas mengikuti rapat menjadi tertarik mengikuti rapat tersebut. Caranya adalah dengan mengadakan rapat di tempat-tempat yang asik seperti di tempat makan ata di tempat-tempat nongkrong lainnya. Dengan begitu rapat menjadi lebih asik dan menarik, juga tidak membosankan.
Sekarang komunitas OMK Aloysius Gonzaga sudah tidak aktif lagi, karena banyak diantara kami sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing, dan ada juga yang sudah tidak tinggal di lingkungan kami lagi. Tapi saya sangat senang dan bersyukur pernah tergabung dalam komunitas OMK tersebut, karena selain saya dapat berkumpul dengan saudara-saudara seiman, tentunya saya juga mendapat wawasan yang berharga dalam hal berorganisasi.
Kegiatan yang sering kami lakukan adalah kami sering membuat acara untuk memperingati hari-hari besar umat Katolik, seperti ketika Paskah, Natal, dll. Kadang kami membuat kegiatan-kegiatan tersebut di luar kota seperti di Bogor, dan di tempat-tempat rekreasi lainnya untuk membuat suasana lebih menarik. Tapi terkadang kami juga mengadakan acara di sekitar tempat tinggal kami. OMK Aloysius Gonzaga mengadakan rapat rutin setiap 1 bulan sekali untuk memicarakan kegiatan yang akan dilaksanakan, atau hanya untuk sekedar kumpul-kumpul saja. Kami juga selalu mengadakan misa bulanan di rumah umat secara bergiliran. Selain itu, ketika bulan Mei dan Oktober diadakan kegiatan doa Rosario bersama setiap harinya.
Kendala atau konflik yang sering terjadi dalam organisasi saya adalah keterbatasan dana dan kurangnya partisipasi dari beberapa pengurus dalam mengikuti rapat. Banyak dari antara para pengurus yang malas jika disuruh untuk mengikuti rapat, dengan alasan yang beragam. Konflik itu sangat sering terjadi dalam organisasi saya. Selain itu juga masalah dana. Kami sering kekurangan dana dalam mengadakan kegiatan-kegiatan. Dalam hal kekurangan dana, kami mengatasinya dengan mencari donatur-donatur yang ada dalam lingkungan Aloysius Gonzaga. karena banyak dari umat kami yang mampu untuk memberikan bantuan dana. Kalau untuk masalah partisipasi mengikuti rapat, kami mengatasinya dengan membuat rapat tersebut menjadi lebih menarik sehingga para pengurus yang tadinya malas mengikuti rapat menjadi tertarik mengikuti rapat tersebut. Caranya adalah dengan mengadakan rapat di tempat-tempat yang asik seperti di tempat makan ata di tempat-tempat nongkrong lainnya. Dengan begitu rapat menjadi lebih asik dan menarik, juga tidak membosankan.
Sekarang komunitas OMK Aloysius Gonzaga sudah tidak aktif lagi, karena banyak diantara kami sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing, dan ada juga yang sudah tidak tinggal di lingkungan kami lagi. Tapi saya sangat senang dan bersyukur pernah tergabung dalam komunitas OMK tersebut, karena selain saya dapat berkumpul dengan saudara-saudara seiman, tentunya saya juga mendapat wawasan yang berharga dalam hal berorganisasi.
Fibonacci
Dalam matematika, bilangan Fibonacci adalah barisan yang didefinisikan secara rekrusif sebagai berikut:
Asal Mula
Berdasarkan buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra
pada tahun 1150, ketika menyelidiki berbagai kemungkinan untuk
memasukkan barang-barang ke dalam kantong. Di dunia barat, barisan ini
pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga dikenal sebagai Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi kelinci.
- 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946...
- Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)
- Fn adalah bilangan Fibonacci ke-n
- x1 dan x2 adalah penyelesaian persamaan x2 – x – 1 = 0.
Asal Mula
Berdasarkan buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra
pada tahun 1150, ketika menyelidiki berbagai kemungkinan untuk
memasukkan barang-barang ke dalam kantong. Di dunia barat, barisan ini
pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga dikenal sebagai Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi kelinci.
Flowchart
Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses
yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak,
beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut
menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi
selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau
algoritma tersebut.
1.Simbol-Simbol
Gambar berikut adalah simbol flowchart yang umum digunakan.2. Jenis-Jenis Diagram Alir
Sterneckert (2003) menyarankan untuk membuat model diagram alir yang berbeda sesuai dengan perspektif pemakai (managers, system analysts and clerks) sehingga dikenal ada 4 jenis diagram alir secara umum:- Diagram Alir Dokumen, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran dokumen.
- Diagram Alir Data, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran data.
- Diagram Alir Sistem, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran secara fisik.
- Diagram Alir Program, menunjukkan kontrol dari sebuah program dalam sebuah sistem.
Subscribe to:
Comments (Atom)
